Resensi buku berjudul : Tafsir Hadits_hadits Perumpamaan
Judul Koleksi : Tafsir Hadits_hadits Perumpamaan
Penulis : Hasan bin Abdurrahman Ar-Ramahurmuzi
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Tahun Terbit : 2024
Cetakan : 1
Jumlah Halaman : 343 halaman
ISBN : 978-623-173-040-4
Sinopsis
Buku Tafsir Hadits-Hadits Perumpamaan merupakan kajian yang sangat berharga dalam khazanah literatur Islam, khususnya dalam bidang hadits. Buku ini mengangkat tema unik dan penting yaitu perumpamaan-perumpamaan (amtsāl) yang terkandung dalam hadits Nabi Muhammad saw. Perumpamaan tersebut tidak hanya memperkaya gaya bahasa dalam menyampaikan pesan agama, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pendidikan yang mengena, sarat makna, dan mudah dicerna oleh akal umat. Dalam buku ini, pembaca akan disuguhkan dengan tafsir mendalam atas berbagai hadits yang bersifat simbolik dan metaforis, dibarengi dengan penjelasan sanad dan kualitas hadits yang diteliti secara kritis oleh Syaikh Khalid bin Muhammad Abdul Halim.
Buku ini disusun berdasarkan kitab Amtsāl al-Hadīts karya Al-Hafizh Ar-Ramahurmuzi dan telah melalui proses tahqiq serta takhrij yang ketat. Setiap hadits disertai dengan harakat untuk memudahkan pembaca dalam membaca, serta catatan kaki yang menjelaskan keabsahan sanadnya, baik yang shahih maupun dhaif, berdasarkan pandangan ulama ahli hadits. Penulis juga menjelaskan hikmah dan pelajaran dari perumpamaan yang disampaikan Rasulullah saw, sehingga pembaca tidak hanya memahami sisi bahasa, tetapi juga makna dan penerapan nilai-nilai dalam kehidupan.
Struktur buku ini disusun dengan sistematis, dimulai dari mukadimah, biografi penulis, hingga pembahasan perumpamaan yang dikelompokkan dalam berbagai tema seperti sifat surga, neraka, dunia, perempuan, kabilah, kuda, awan, serta ungkapan-ungkapan unik (nawādir). Terdapat pula bab tentang kināyah (sindiran) dan tasybīh (perbandingan) yang menjelaskan bagaimana Rasulullah menggunakan bahasa kiasan secara elegan untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual. Ini menjadikan buku ini bukan hanya koleksi hadits, tetapi juga karya sastra keislaman yang bernilai tinggi.
Secara keseluruhan, buku ini sangat bermanfaat bagi siapa pun yang ingin mendalami hadits dan tafsirnya, terutama dari sisi linguistik dan retorika Nabi. Keistimewaannya terletak pada kombinasi antara sanad hadits, penjelasan bahasa, serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Buku ini sangat cocok untuk kalangan santri, mahasiswa, akademisi, dan siapa pun yang ingin memperkaya wawasan keislaman mereka, khususnya dalam memahami makna-makna mendalam di balik sabda-sabda Nabi saw yang penuh hikmah.
Biografi Penulis
Imam Abu Muhammad Ar-Ramahurmuzi merupakan seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-3 hingga ke-4 Hijriah. Nama lengkap beliau adalah Al-Hasan bin Abdurrahman bin Khallad Ar-Ramahurmuzi. Ia berasal dari kota Ramahurmuz, sebuah daerah di wilayah Khurasan yang kini termasuk dalam kawasan barat Iran. Kota ini juga disebutkan oleh sahabat agung Salman Al-Farisi sebagai kampung halamannya. Imam Ar-Ramahurmuzi lahir pada tahun 260 H dan wafat pada tahun 360 H. Masa hidupnya sejaman dengan ulama besar lain seperti Imam Ath-Thabrani, penulis Al-Mu’jam Al-Kabir.
Dalam perjalanan keilmuannya, beliau belajar dari banyak guru ternama, termasuk ayahnya sendiri Abdurrahman bin Khallad, Muhammad bin Abdullah Al-Hadhrami, Abdan Al-Ahwazi, Zakaria As-Saji, hingga Al-Baghawi. Murid-murid beliau pun tersebar di berbagai penjuru dunia Islam saat itu, termasuk Muhammad bin Musa bin Mardawaih dan Hasan bin Al-Laits Asy-Syairazi. Imam Ar-Ramahurmuzi dikenal tidak hanya sebagai ahli hadits, tetapi juga sebagai sastrawan dan penyair ulung, terbukti dari pertukaran kasidahnya dengan Menteri Ibnul Amid.
Karya-karyanya sangat beragam, mencakup bidang hadits, sastra, dan adab. Di antara karyanya yang paling masyhur adalah Amtsal Al-Hadits, sebuah kitab yang menghimpun hadits-hadits dengan bentuk perumpamaan. Selain itu, beliau juga menulis An-Nawadir, Asy-Syaib Wasy-Syabab, dan Adab An-Nathiq. Gaya penulisannya unik karena menggabungkan kekuatan narasi bahasa Arab klasik dengan ketelitian periwayatan hadits. Dalam beberapa surat dan syair yang ia tulis, terlihat kekayaan bahasa dan ketajaman intelektualnya dalam menyampaikan pesan.
Imam Ar-Ramahurmuzi juga dikenal dekat dengan banyak ulama besar sezamannya. Di antaranya adalah Imam Jarir Ath-Thabari, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Khuzaimah, hingga Imam Al-Ajiri. Pergaulannya dengan para imam ini memperkuat keilmuan beliau baik dalam bidang hadits maupun sastra Arab. Warisan ilmiahnya masih digunakan hingga hari ini oleh para peneliti, muhaqqiq, dan pecinta ilmu hadits. Biografinya menjadi teladan bagi para penuntut ilmu dalam menggabungkan ketekunan ilmiah dan keindahan bahasa dalam menelusuri jejak ilmu-ilmu keislaman klasik.
Kelemahan Buku
Salah satu kelemahan yang dapat dicermati dari buku ini adalah bahasa dan gaya penulisan yang relatif berat dan kaku bagi pembaca awam. Meskipun buku ini telah melalui proses tahqiq dan penyesuaian, namun karena kontennya berasal dari karya klasik, sejumlah istilah, struktur kalimat, dan metode penguraian makna masih mempertahankan corak keilmuan abad pertengahan yang mungkin kurang ramah bagi pembaca non-akademis. Hal ini menyebabkan pembaca pemula atau yang tidak memiliki latar belakang dalam ilmu hadits atau bahasa Arab klasik berpotensi mengalami kesulitan dalam memahami isi buku secara utuh.
Selain itu, buku ini lebih menekankan pada tafsir dan perincian sanad hadits tanpa memberikan banyak penjelasan kontekstual atau aplikatif terhadap kehidupan modern. Misalnya, meskipun perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan Nabi saw sarat makna dan mendalam, namun penjelasan bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam konteks masyarakat saat ini tidak banyak diuraikan. Buku ini sangat kuat dari sisi tradisional dan akademik, tetapi belum sepenuhnya menjembatani kebutuhan pembaca kontemporer yang mencari relevansi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Kelemahan lain terletak pada kurangnya visualisasi atau bantuan grafis yang bisa memperjelas makna simbolik dari perumpamaan. Semua penyampaian dilakukan secara naratif dan teks penuh, sehingga bagi sebagian pembaca yang terbiasa dengan pendekatan visual atau diagramatik, buku ini bisa terasa monoton. Padahal, dalam menyampaikan makna simbolik atau tasybih, penggunaan skema, ilustrasi, atau tabel perbandingan bisa sangat membantu dalam mempercepat pemahaman pembaca modern.
Terakhir, terdapat keterbatasan dalam penyusunan indeks tematik atau glosarium istilah penting di akhir buku. Buku ini memang memiliki struktur tematik berdasarkan jenis perumpamaan, tetapi tidak disertai dengan indeks yang memudahkan pembaca untuk menemukan tema tertentu secara cepat. Ini menjadi kendala bagi pembaca yang ingin menggunakan buku ini sebagai referensi rujukan tematik atau kajian tematis terbatas. Penambahan indeks dan glosarium akan sangat membantu dalam meningkatkan nilai guna buku ini sebagai literatur akademik maupun praktis.
Kelebihan buku
Salah satu kelebihan utama dari buku ini adalah kekayaan ilmiahnya yang bersumber dari warisan klasik keislaman yang otentik. Imam Ar-Ramahurmuzi, sebagai salah satu ulama terkemuka abad ke-4 Hijriah, menyusun kitab ini dengan sangat teliti, menyandarkan setiap perumpamaan pada hadits Nabi Muhammad saw yang memiliki dasar sanad yang kuat. Buku ini menjadi rujukan penting dalam studi amtsāl an-nabawiyyah atau perumpamaan Nabi, karena menggabungkan antara teks hadits, kajian sanad, serta penjelasan hikmah dari perumpamaan tersebut. Karya ini menunjukkan kedalaman metodologi keilmuan para ulama klasik dalam memadukan antara teks dan makna, serta bagaimana mereka memanfaatkan bahasa simbolik untuk menyampaikan nilai-nilai luhur Islam.
Kelebihan kedua terletak pada upaya penulis tahqiq modern, yaitu Khalid bin Muhammad Abdul Halim, yang menyusun ulang kitab ini dengan tambahan harakat, takhrij hadits, dan catatan kaki yang memperjelas status hadits. Hal ini sangat membantu pembaca masa kini, terutama kalangan akademisi dan mahasiswa, untuk mengakses warisan klasik dengan pendekatan ilmiah yang sesuai dengan standar keilmuan modern. Setiap hadits diperiksa sanadnya berdasarkan kutipan dari ulama hadits ternama seperti Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan yang lainnya, sehingga pembaca dapat menilai kekuatan riwayatnya secara objektif.
Kelebihan ketiga adalah tema yang diangkat sangat unik dan jarang dibahas secara khusus dalam buku hadits populer lainnya. Perumpamaan dalam hadits sering kali dipahami secara umum dalam konteks ceramah atau khutbah, namun buku ini menyajikan secara sistematis dan mendalam makna-makna perumpamaan Nabi saw dalam bentuk yang utuh dan menyeluruh. Tema-tema seperti perumpamaan tentang dunia, akhirat, iman, amal, serta tabiat manusia diuraikan dengan bahasa yang kuat dan penuh makna, menjadikan buku ini sangat bernilai bagi mereka yang ingin menggali dimensi estetika dan edukatif dari sabda Rasulullah.
Terakhir, buku ini memiliki daya tahan keilmuan yang tinggi, relevan tidak hanya untuk studi hadits, tetapi juga kajian sastra Arab, pendidikan, dakwah, dan filsafat Islam. Gaya Nabi dalam menyampaikan pesan melalui perumpamaan tidak hanya menggugah emosi dan logika, tetapi juga menggambarkan metode komunikasi yang efektif dan persuasif. Maka, buku ini bisa dijadikan bahan ajar di lembaga pendidikan Islam, kajian tematik di pesantren, atau referensi dakwah yang memperkaya cara menyampaikan pesan agama secara elegan dan menyentuh.
Kesimpulan
Buku Tafsir Hadits-Hadits Perumpamaan merupakan karya yang sangat berharga dalam literatur hadits, karena mengupas secara khusus perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan Rasulullah saw sebagai bentuk pengajaran yang kaya akan makna. Perumpamaan dalam hadits memiliki kekuatan retoris yang luar biasa dalam menjelaskan konsep-konsep abstrak seperti iman, amal, dunia, dan akhirat. Buku ini menyajikan contoh-contoh bagaimana Nabi menggunakan tasybih (perbandingan) dan majas (metafora) untuk menyampaikan pesan yang mudah dipahami oleh masyarakat pada masa itu, dan tetap relevan hingga kini.
Dengan pendekatan ilmiah dan sistematis, kitab ini tidak hanya mencantumkan teks hadits, tetapi juga menelaah kualitas sanad, menjelaskan lafadz, dan menguraikan makna kontekstual dari setiap perumpamaan. Hal ini memberikan kedalaman pemahaman kepada pembaca, khususnya mereka yang ingin menggali hikmah di balik simbolisme yang digunakan Nabi. Buku ini juga menegaskan bahwa perumpamaan dalam Islam bukan hanya hiasan bahasa, tetapi merupakan instrumen pendidikan yang efektif untuk membentuk akhlak, menanamkan iman, dan membangkitkan kesadaran spiritual.
Kesimpulan penting dari buku ini adalah bahwa Rasulullah saw sebagai guru umat manusia memiliki metode komunikasi yang sangat cerdas dan menyentuh. Ia menyampaikan pesan melalui perbandingan-perbandingan yang sederhana namun mengena, seperti perumpamaan seorang mukmin dengan pohon yang rindang, dunia dengan bangkai, atau orang berilmu dengan pembawa lentera. Ini menunjukkan bahwa pemahaman agama yang benar tidak selalu harus disampaikan dengan cara yang rumit, tetapi cukup dengan bahasa yang dapat menyentuh jiwa dan akal secara bersamaan.
Akhirnya, buku ini menyiratkan pentingnya menghidupkan kembali gaya dakwah Nabi dalam menyampaikan ajaran Islam yakni melalui pendekatan yang humanis, edukatif, dan mengandung keindahan bahasa. Kitab ini tidak hanya menguatkan keimanan, tetapi juga memperkaya wawasan pembaca tentang kebijaksanaan Rasulullah dalam mendidik umatnya. Oleh karena itu, buku ini layak dibaca, dikaji, dan dijadikan sebagai rujukan dalam pembelajaran hadits maupun metode dakwah yang aplikatif dan penuh nilai.
Saran
Untuk menjangkau lebih luas kalangan pembaca modern, disarankan agar buku ini dilengkapi dengan ulasan kontekstual yang lebih aplikatif dan relevan dengan kehidupan masa kini. Meskipun kekuatan buku ini terletak pada kedalaman sanad dan makna klasik, pembaca awam dan generasi muda akan lebih terbantu apabila terdapat penjelasan praktis mengenai bagaimana perumpamaan Nabi saw tersebut bisa diterapkan dalam konteks sosial, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari saat ini. Penambahan insight kontemporer dari para ulama atau cendekiawan modern bisa memperkuat nilai guna buku ini dalam berbagai forum dakwah dan pendidikan Islam.
Selain itu, penyusunan tata letak dan struktur buku dapat disempurnakan dengan tambahan indeks tematik, glosarium istilah, dan ringkasan di setiap akhir bab. Fitur-fitur tersebut akan membantu pembaca dalam menavigasi isi buku secara lebih efisien, terutama bagi mereka yang menggunakannya sebagai referensi akademik atau bahan pengajaran. Bahkan, menyisipkan grafik sederhana atau tabel perbandingan untuk menjelaskan bentuk-bentuk tasybih (perumpamaan) dalam hadits juga bisa meningkatkan pemahaman visual dan memudahkan pembaca yang cenderung berpikir sistematis.
Terakhir, edisi selanjutnya dari buku ini akan sangat bermanfaat jika menyertakan studi kasus atau kisah nyata sebagai penguat makna perumpamaan yang disampaikan. Hal ini akan menghidupkan pesan-pesan Nabi secara lebih nyata dan kontekstual. Tambahan kajian lintas disiplin, seperti psikologi, pendidikan, atau komunikasi dakwah, juga dapat menjadi nilai tambah agar pesan-pesan hadits lebih mudah diserap oleh masyarakat lintas latar belakang.
Dengan penyempurnaan-panyempurnaan tersebut, buku ini tidak hanya akan tetap menjaga otentisitas keilmuan klasik, tetapi juga akan menjadi jembatan yang lebih kuat antara tradisi dan kebutuhan umat Islam kontemporer dalam memahami ajaran Nabi Muhammad saw secara mendalam dan menyentuh.
Rekomendasi
Buku ini sangat direkomendasikan bagi para mahasiswa, dosen, dan peneliti di bidang studi Islam, khususnya yang fokus pada ilmu hadits, tafsir, dan dakwah. Kandungan ilmiah yang mendalam serta metodologi klasik yang disajikan dengan penjelasan sistematis menjadikannya sumber rujukan otoritatif dalam memahami bagaimana Rasulullah saw menyampaikan ajaran melalui pendekatan simbolik dan perumpamaan. Selain itu, buku ini juga penting dibaca oleh para santri tingkat menengah dan tinggi, serta para pengajar di pesantren yang ingin memperkaya materi ajar mereka dengan pendekatan komunikatif dari Nabi Muhammad saw.
Bagi para dai, ustadz, guru agama, dan pembina rohani, buku ini dapat menjadi panduan penting dalam membangun gaya komunikasi dakwah yang efektif, menyentuh, dan penuh hikmah. Melalui perumpamaan-perumpamaan Nabi yang diuraikan secara mendalam, para pendakwah bisa mendapatkan inspirasi dalam menyampaikan pesan agama dengan cara yang lebih membumi, menyentuh hati, dan mudah dicerna oleh jamaah dari berbagai latar belakang. Buku ini membuktikan bahwa bahasa simbolis yang digunakan Nabi sangat relevan untuk mengatasi tantangan komunikasi dalam dakwah kontemporer.
Selain kalangan akademik dan pendakwah, buku ini juga layak dibaca oleh kalangan umum yang ingin mendalami makna ajaran Islam secara lebih filosofis dan reflektif. Masyarakat yang haus akan bacaan Islam yang mendalam namun tetap menyentuh sisi kemanusiaan akan mendapatkan banyak pelajaran berharga dari buku ini. Perumpamaan yang diangkat dari sabda Rasulullah tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual, tetapi juga membimbing pembaca untuk melihat realitas hidup dengan cara pandang yang lebih arif dan penuh makna.
Dengan demikian, buku ini merupakan bacaan yang penting untuk siapa pun yang ingin memperdalam pemahaman terhadap keindahan komunikasi Nabi Muhammad saw serta menggali hikmah-hikmah besar di balik bahasa kiasan dan simbolik dalam hadits. Baik untuk studi pribadi, kajian kelompok, maupun referensi pengajaran, buku ini akan menjadi bekal yang kaya nilai dan wawasan
Statistik Pengunjung
34 Visitor Today
10 Visitor Yesterday
191739 All Visitor
769932 Total Hits
216.73.216.130 Your IP address
Contact Us
Alamat :
Jalan Diponegoro No.4 Padang (Perpustakaan Provinsi) dan Jalan Pramuka V No. 2 Khatib Sulaiman Padang (Kearsipan)
Tel : (0751) 7051348
Mail : dapprovsumbar@gmail.com
Business Hours : 7:30 - 15:00